Dosen dan Mahasiswa Prodi BSA Presentasikan 8 Makalah pada ADIA Annual International Conference 2023
ADIA Annual International Conference 2023 telah ditutup secara resmi oleh Wakil Rektor 1 UIN Imam Bonjol, Dr. Yasrul Huda, M.A. (Minggu, 5/6). Penutupan yang digelar beriringan dengan jamuan makan malam bagi peserta di kantor gubernur Sumatera Barat tersebut berlangsung dalam suasana hangat dan meriah.
Bagi program studi Bahasa dan Sastra Arab, ajang ADIA Annual International Conference tersebut meninggalkan kesan khusus. Pasalnya, prodi BSA menyumbangkan 8 makalah untuk dipresentasikan, yang mana sebagian dari makalah tersebut dihasilkan dari riset kolaboratif dosen dan mahasiswa.
Makalah pertama disampaikan Prof. Dra. Hetti Waluati Triana, Ph.D. yang menjadi pembicara kunci pada sesi International Conference. Guru besar Linguistik tersebut mempresentasikan hasil kajiannya tentang fenomena glokalisasi dalam bahasa slang yang dijadikan sebagai strategi eufimisme di kalangan generasi Z. Sementara itu, 7 makalah lainnya dipresentasikan pada 4 sesi seminar paralel.
Suci Ramadhanti Febriani, M.Pd. menjadi perwakilan yang tampil pada sesi pertama seminar paralel bahasa dan sastra. Dosen muda kandidat doktor di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tersebut membentangkan kajian yang berjudul An Analysis of Arabic Text in ‘Baina Yadaik’ Textbook Based on Bloom’s Taxonomy.
Pada sesi kedua, terdapat dua makalah dosen dan mahasiswa prodi BSA yang ditampilkan. Makalah pertama berjudul The Clash of Ideas in Cyber-Arabic Literature: Criticizing Libiladi’s Faya Younan Through Libiladi’s Firqatul Khutwah Al-Fanniyah yang ditulis oleh Shinta Fitria Utami, M.A. Sementara makalah kedua yang disampaikan Fajriaty Jamil dan Melisa Rezi, M.A. menguraikan nilai-nilai ideal bagi seorang Ibu di Minangkabau dalam naskah yang ditulis oleh Syekh Sulaiman Arrasuli.
Menjadi presenter yang pertama tampil di sesi ketiga, Alfajri Assyodiqi dan Awliya Rahmi, M.Hum. membentangkan kajian tentang transformasi Bakaba di era digital. Kajian yang juga dihasilkan melalui kolaborasi dosen dan mahasiswa tersebut menyoal upaya transformasi sebagai bentuk pelestarian tradisi Bakaba di Minangkabau.
Senada dengan topik tersebut, Dr. Nofel Nofiadri, M.Hum. sebagai penyaji selanjutnya juga membahas sastra lisan Minangkabau. Doktor jebolan Deakin University itu menyajikan makalah berjudul The Relation between Rundiang and Social Structure of Nagari Koto Nan Godang: A Study on an Oral Literature in a Part of Minangkabau Traditional Wedding Rituals.
Pada sesi terakhir, Reflinaldi, M.Hum. mempresentasikan makalah berjudul Hacktivism as Cyber Warfare Phenomenon: How “Moslem Hackers” Construct Narratives Against Israeli Zionists and Anti-Islamic Movement. Presentasi ditutup oleh Hasbunallah Haris dan Dr. Yulfira Riza, M.Hum. yang membahas polemik kehadiran sastra siber dalam khazanah lokalitas Indonesia.
Presentasi dosen dan mahasiswa di ajang internasional tersebut tidak terlepas dari motivasi dan program kerja kolaboratif yang dicetuskan prodi. Sebelumnya, pada tahun 2018, 4 orang mahasiswa prodi BSA juga pernah didaulat menjadi pembicara dalam seminar internasional yang digelar bersama dengan Universiti Putra Malaysia.