Doktor Baru Prodi IPII Sampaikan Orasi Ilmiah dalam Gelaran Wisuda ke-89
Doktor baru prodi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam, Dr. Resty Jayanti Fakhlina, S.Sos., M.A., sampaikan orasi ilmiah dalam acara wisuda ke-89 UIN Imam Bonjol Padang (Sabtu, 27/5). Doktor lulusan SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut mengangkat topik Pengetahuan Organisasi sebagai Aset Intelektual Perpustakaan dalam Menghadapi Era Artificial Intelligence.
Dalam orasinya, Dr. Resty menekankan peran penting perpustakaan dalam pengembangan ilmu pengetahuan di masa kejayaan Islam. Perpustakaan tidak hanya dimanfaatkan sebagai pusat penyimpanan hasil penelitian, namun lebih dari itu juga sebagai tempat diskusi dan bertukar gagasan.
“Perpustakaan mendorong perkembangan pengetahuan menjadi lebih cepat mengalami kemajuan. Perpustakaan tidak hanya sebagai tempat menyimpan hasil dari penelitian ilmuan muslim pada saat itu, tetapi juga dijadikan tempat untuk saling bertukar pikiran,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dr. Resty menggeser perbincangan kepada perpustakaan PTKIN yang saat ini merupakan salah satu representasi lembaga pendidikan tinggi Islam. Menurutnya, perpustakaan PTKIN kini mengalami perkembangan yang pesat karena tidak hanya mewadahi transformasi keilmuan Islam, namun juga berbagai disiplin ilmu umum lainnya.
Dengan kehadiran teknologi mutakhir berupa kecerdasan buatan (artificial intelligence), perpustakaan PTKIN memasuki tantangan baru yang lebih dinamis. Tantangan ini harus direspon oleh pengelola perpustakaan yang dituntut bisa memanfaatkan fitur-fitur canggih tersebut dalam proses pengelolaan dan pengambilan keputusan.
“Pada saat ini, perpustakaan tertantang dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, terutama memasuki era artificial intelligence atau AI. AI merupakan kecerdasan buatan yang ditambahkan dalam satu sistem yang bisa mengatur dalam konteks ilmiah dan berguna bagi manajer dalam mengambil keputusan,” terangnya lebih jauh.
Pada penutup orasinya, Dr. Resty menyimpulkan bahwa implementasi AI dalam pengelolaan perpustakaan kini menjadi sebuah keharusan. Pemanfaatan AI akan meningkatkan proses manajemen pengetahuan sehingga pengelolaan perpustakaan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
“Perkembangan teknologi AI yang sangat pesat ini menjadi landasan bagi manajer pengetahuan organisasi dalam mengelola pengetahuan. Teknologi AI menjadi sistem yang dapat meningkatkan proses manajemen pengetahuan sehingga lebih efisien, praktis, dan mudah untuk memanfaatkan rekayasa teknologi yang dipelajari dan membangun sistem komputer untuk melakukan tindakan layaknya manusia,” tutupnya. (rf)